Selasa, 07 Juni 2011

Aspek kultural dalam hubungan internasional dan ekonomi politik internasional

Aspek kultural sangat erat kaitannya dengan sikap, perilaku dan visi usaha tiap tiap negara. Adapun untuk memperkuat aspek budaya / kultural dalam hubungan internasional diperlukan adanya pertukaran kebudayaan antara negara yang satu dengan negara yang lain. Hal ini dimaksudkan agar tiap negara mengetahui apa saja budaya yang terdapat di negara yang dimaksud. Sehingga, bila tiap orang dari suatu negara mengunjungi negara lain dapat diterima dengan mudah karena sudah mengerti tentang kebudayaan yang dimiliki negara yang dikunjunginya.
Contoh kecilnya adalah bahasa. Kita lihat pada saat Obama memberikan pidato di UI beberapa hari yang lalu, ia masih fasih berbicara beberapa kata dalam bahasa Indonesia. Ini merupakan suatu penghargaan, sehingga tak heran bila ia disambut hangat oleh Indonesia.
Peningkatan aspek budaya ini juga bertujuan agar hubungan bilateral ataupun multilateral yang dijalin suatu negara semakin harmonis, sehingga dengan harmonisnya hubungan antar negara, maka semakin mudah untuk melakukan kerjasama – kerjasama antar negara.

Aspek kultural juga berperan dalam ekonomi politik internasional. Karena, tiap negara pasti membutuhkan negara lain untuk memenuhi kepentingannya. Ketergantungan inilah yang menyebabkan diperlukannya pemahaman kultur tiap negara. Politik internasional pun harus dijaga kestabilannya dengan cara saling pengertian dari kultur tiap negara. Saling memahami kebudayaan inilah yang juga dapat meningkatkan kerjasama ekonomi politik antar negara.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar